WELCOME TO SALON UNIVERSITY

WELCOME TO SALON UNIVERSITY

Tuesday, August 1, 2017

SALON UNIVERSITY, Berbagi Kiat Jitu Bisnis Spa



Berbagi Kiat Jitu Bisnis Spa
Penulis : Wardah Fazriyati

SHUTTERSTOCK
Menjalankan bisnis spa perlu kiat jitu.
Artikel Terkait:
Konferensi Kecantikan Martha Tilaar Digelar di Bandung
BANDUNG, KOMPAS.com - Perawatan spa kian diminati perempuan, juga laki-laki, terutama di kota besar. Spa diminati lantaran perawatan ini membuat tubuh lebih bugar, selain menjadi pilihan cara perempuan merawat kecantikan. Bisnis spa pun banyak menarik minat.
Direktur Martha Tilaar Spa, Wulan Tilaar, berbagi ilmu mengenai bisnis spa kepada peserta konferensi kecantikan terbesar di Indonesia, Martha Tilaar Beautyfying Indonesia Conference 2011 yang berlangsung di Hotel Preanger, Bandung, 7-8 Oktober 2011.

Dalam seminar bertema "Lifestyle Business Opportunity", Wulan memberikan 20 kiat jitu memasarkan perawatan spa. Seminar yang digelar pada hari pertama konferensi kecantikan Martha Tilaar ini dihadiri sekitar 100 orang. Kebanyakan peserta adalah penggemar spa dan beberapa di antaranya pemilik spa.
"Peserta penuh. Satu ruang kapasitasnya 100 orang, sementara yang mendaftarkan diri lebih dari 200 orang. Mereka juga antusias, mencatat materi yang disampaikan. Karena yang disampaikan lebih kepada hal-hal kecil, hal teknis tentang bisnis spa," jelas Wulan saat ditemui Kompas Female seusai kegiatan seminar di Hotel Preanger, Bandung, Jumat (7/10/2011) lalu.
Lima faktor bisnis spa
Wulan berbagi rahasia sukses berbisnis spa. Menurutnya, dari 20 kiat, ada lima faktor utama yang turut menentukan kesuksesan bisnis spa. Di antaranya kualitas perawatan, mekanisne pemasaran, mengelola sumber daya manusia atau karyawan, cara menggaet pelanggan, dan keterampilan si pemilik spa yang perlu terus ditingkatkan.
Senin, 05 Maret 2012
Q & A usaha spa
Howdy, Readers ! Meet me again...:)
Setelah beberapa hari tangan udah gatel pengen nge-blog tapi apa daya sikon tidak memungkinkan, akhirnya hari ini tercapai juga. Kemaren kemaren ketika Anya udah bisa ditinggal eh..ada kerjaan lain antre, setelah kerjaan bisa ditinggal eh..Anya yang minta perhatian. Ngemeng ngemeng soal Anya, kayaknya makin hari makin manja aja tuh sayang-ku, pernah lho seharian ngekorin kemana-pun daku melangkah ke dapur ngikut, ke kamar ngikut, ke halaman ikut, nemuin tamu ikut, bahkan ke toilet pun ikut. Lama lama ibunya empet juga secara jadwal Ibu dan Anak itu jadi terganggu. Dimarahi eh...malah gigitin baju belakang ibunya sambil tetep ngikuttt kemanapun ibunya beredar kwkwkw. Tapi...ada beberapa hal sih yang Anya lebih mandiri, misalnya maem udah gak disuap lagi dan bebas 100 % dari diapers.

Eh iya, mau nulis tentang cara cara mendirikan usaha spa nih, menurut pengalaman saya selama ini ya. Walaupun usaha (spa) baru punya satu, tapi karena ada beberapa temen yang nanya baik via lisan maupun tulisan, marilah kita berbagi ilmu dan pengalaman. Pernah kepikiran, ih...usaha spa baru satu (pengennya sih banyak, tapi mahal bokkk) tapi temen temen udah banyak yang nanya, apalagi banyak ya..? Pasti saya ngadain seminar deh...tuweng tuweng..ternyata ide ini sudah dilakukan para pengusaha hebat kelas kakap yang biografinya cuma setingkat lebih rendah di bawah Alkitab di lemari buku saya (ceileee..).

Mari kita mulai Q&A nya :

Q : Apa aja sih yang paling penting disiapkan untuk mendirikan spa ?
A : Modal pastinya bokk...modal ini buat menyewa toko/ruko/bangunan, atau kalo udah punya tempat lebih bagus lagi malah, secara tidak perlu mengeluarkan cost paling besar untuk usaha ini. Selain itu kalo kalian tidak bisa massage seperti saya pribadi nih (senengnya dimassage doang) siap siap berburu konsultan  ahli massage yang mau diajak kerja sama buat ngajarin calon karyawan kalian.

Q : Lebih baik menyewa atau membeli tempat usaha ?
A : Tergantung...kalo modalnya besar, bagus banget bisa membeli tempat usaha sendiri, karena tidak perlu nego nego dengan owner tempat usaha ketika periode sewa berakhir. Tapi yang paling penting lagi nih, lokasi lokasi lokasi itu pentingggg sekaliii...kalo letak tempat usahanya tidak bagus, misal daerahnya tidak terlalu rame, susah parkir, mending nyewa tempat usaha yang udah pasti ramenya deh. Ingat..! Orang yang mau massage atau relaksasi biasanya males kalo tempatnya di daerah remang remang (kecuali punya niat tertentu lho ya), susah parkir, atau sebelah sebelahan sama toko bangunan di ruas jalan melaju cepat. Soalnya mau cari parkiran aja udah stress duluan hehe. Kecuali kalian punya team marketing yang ulet dan jago promonya.

Q : Soal ijin bagaimana ?
A : Ijin mendirikan spa atau massage sehat memang agak ribet, karena satu kelompok dengan ijin cafe, diskotik,hotel,dan restaurant (untuk di Bali dan Palembang, saya tidak begitu tahu daerah lain). Dinas terkait yang memberi ijin ini adalah dinas pariwisata karena berkaitan dengan hiburan bagi turis turis, kemudian dinas kesehatan karena berkaitan dengan limbah usaha, penggunaan bahan baku terapi, atau kosmetik penanganan sampah dan limbahnya, penanganan sterilisasi alat alat yang dipergunakan. Oh iya sebelum ijin diberikan akan diadakan pengecekan oleh utusan utusan mereka. Kalau misalnya nih...ijin tidak turun turun padahal semua syarat sudah dipenuhi jangan lupakan bahwa kita masih tinggal di negara Indonesia tercinta yaaaa....! Ijin sementara berlaku setahun kalau sudah habis, kemudian langsung meningkat ke SIUP dengan proses yang ribetnya kurang lebih sama.

Q : Berapa kisaran modal yang diperlukan untuk mendirikan spa dengan 9 bed dan 12 kursi reflexy serta satu salon kecil ?
A : Kalau diluar dari sewa tempat usaha, 300 juta rupiah sudah cukup kok.

Q: Kalau sewa tempat usahanya berapa ?
A : Masing masing daerah berbeda, kalau di daerah rame apalagi di Kuta Bali satu tahunnya mencapai 100 juta rupiah namun biasanya disana sudah tidak pusing pusing lagi mencari pelanggan.

Q: Boleh tau omsetnya perbulan enggak ?
A : Kalau gross sekitar 80 juta waktu normal dan 100 jutaan waktu high season. Oh iya margin usaha ini kecil lhoo...dari bahan baku ke harga jual. Tapi ini tergantung daerahnya lho ya, ini berlaku untuk kawasan Legian Kuta Bali.

Q: Pengeluaran apa saja yang diperluakan untuk operasional spa ?
A : Pertama tentu saja gaji karyawan, kemudian patty cash, pembelian bahan baku, dan jangan lupakan pajak...(hehehe).

Q: Seberapa penting karyawan bagi usaha ini ?
A : Idihhh...penting banget kalee...mereka tulang punggung usaha spa, istilahnya ketrampilan mereka yang kita jual. Jadi...pastikan mereka udah terampil ketika terjun bekerja. Lakukan pengecekan ketrampilan dengan mengetes mereka satu persatu secara berkala (sekalian relaksasi), kadang nih ya kalau mereka kinerjanya turun, atau udah gak betah, atau ada masalah imbasnya langsung terasa di touching massagenya. Jadi ...sebagai owner sebisa mungkin cipatakan suasana kekeluargaan di lingkungan kerja.

Q: Kok gak pengen buka cabang untuk spa lagi?
A: Pengen banget sih ..cuma kalau di Bali udah terlalu banyak saingannya, pengennya di luar Bali tapi sebagai IRT susah buat ngawasi-nya. Sementara diversifikasi usaha di bidang lain .

Q: Benda benda apa saja yang disiapkan untuk mendirikan spa ?
A:Bed massage dengan desain khusus dimana orang bisa tengkurap tapi gak sesek napas dan tangan enggak kejepit, kursi reflexy, kamar mandi yang bersih terserah mau pake whirpool apa bath tub, handuk handuk, cream cream dan bahan baku lainnya, peralatan penunjang kayak bowl, alat facial, washlap,bandana, terus apa lagi ya oh iya yang penting juga buku buku tulis untuk pembukuan atau kalau komputerisasi jangan lupa program khususnya.

Q : Kendalanya apa aja ?
A :  Banyak bangettttttt.....tapi buahnya juga banyak. Nanti mungkin (tergantung case soalnya) ketemu dengan pegawai pegawai yang kerjanya segan  namun resign tak mau, pajak yang bukan lagi 10 % tapi 12.5% untuk kategori usaha ini, pungli pungli gak jelas, cap cap dan label negatif dari orang yang mengeneralisasi massage, kekurangan modal, dan cash flow yang lambat kalo bisnisnya menggandeng third party.
Tapiii....buahnya juga lebih manis, margin yang besar dibandingkan main retail (kecuali jadi supliernya juga alias hulu ke hilir), tidak menyetok barang, waktu lebih banyak sebagai seorang ibu dan istri,. Satu hal dari banyak hal yang saya suka dari berbisnis adalah telepon di pagi hari dengan kalimat "selamat pagi Ibu, pendapatan tanggal sekian sebesar bla..bla..bla (kurang lebih satu setengah dari gaji saya  selama sebulan  sebagai pegawai golongan III A, tahun 2008  di perusahaan besar di Jakarta) , hoby merawat diri tersalurkan dan ini yang paling penting, menjadi saluran berkat buat orang lain karena usaha ini padat karya. Don't worry just do it. Tuhan akan membimbing langkah, kalo suatu saat mengalami hambatan ya ...jalani aja, berdoa, ntar kan pasti berakhir dengan sendirinya asalkan kita sabar, ulet dan mengandalkan Tuhan...iya kan..? Iya dong hehe

Sementara ini dulu ya...mau siap siap anterin Anya kursus. Semoga bermanfaat :)


No comments:

Post a Comment