SALON UNIVERSITY adalah satu-satunya Pusat Belajar, Kursus dan Pelatihan Salon di Indonesia. Para siswa bukan hanya akan belajar teknik memotong rambut saja tapi juga belajar bagaimana menjadi tenaga yang berkualitas dan profesional serta belajar cara mengelola usaha Salon. Sehingga setelah lulus, siswa sudah siap untuk mandiri bekerja dan bahkan memiliki usaha Salon sendiri.
WELCOME TO SALON UNIVERSITY
Thursday, May 5, 2016
Pengakuan Pengguna Minyak Rambut Jadul
Jakarta, CNN Indonesia -- Menata rambut bukan hanya kegiatan yang digemari wanita. Para pria juga senang jika rambutnya tertata dengan baik. Bedanya jika wanita senang menggunakan alat-alat seperti pengering, pelurus, atau pengeriting rambut, para pria hanya perlu sekaleng pomade.
Pemakaian pomade di Indonesia baru setahun belakangan ini menjadi tren, meski secara global sudah berlangsung sejak tahun 50-an, terutama di Amerika. Pomade sendiri dapat digunakan untuk berbagai jenis gaya rambut sesuai keinginan para penggunanya.
Sebelum pomade, banyak pria di Indonesia yang menggunakan gel dan wax untuk menata rambutnya. Fungsinya cukup berbeda. Gel akan membuat rambut terasa lebih kaku, mengkilat, dan terlihat basah. Sedangkan wax tidak memberikan efek mengkilau, tidak membuat rambut keras tetapi terasa lebih berat dan lebih tahan lama.
Meskipun sama-sama memberikan efek untuk menahan tatanan gaya rambut, memberikan efek tampilan basah, dan mengkilau, ternyata pomade memberikan efek yang cukup jauh berbeda dibandingkan dua produk lainnya.
Salah satu pengguna pomade, Fajrian (28) menyatakan bahwa pomade memberikan efek yang lebih rapi dibandingkan kedua produk lainnya. “Untuk wet look dan mengkilatnya menggunakan gel juga bisa, tetapi dengan pomade sekali sisir bisa langsung rapi, kalau gel masih ada rambut yang keluar-keluar,” katanya saat berbincang dengan CNN Indoneisa, Jumat (3/10)
Menurut Fajrian, pada dasarnya penggunaan pomade, wax, dan gel tergantung masing-masing kebutuhan dan keinginan pemakainya, karena yang dicari juga berbeda-beda. Ada yang menginginkan terlihat lebih mengkilau, ada yang ingin mendapatkan efek basah, ada juga yang lebih menginginkan ketahanan, atau terlihat lebih matte.
“Biasanya untuk pomade yang tahan lebih lama akan tidak terlalu mengkilau, lalu sebaliknya. Tergantung kebutuhan sebenarnya,” ujar Fajrian mengungkapkan.
Pengguna pomade lain, Yohanes Demosa (22), juga menyampaikan hal yang sama. “Selain untuk menata rambut, fungsinya juga berbeda-beda ada yang untuk mengeraskan, ada yang untuk mengkilatkan,” katanya.
Demosa sendiri mengaku ia lebih memilih pomade dibanding gel atau pomade, karena untuknya pomade tidak membuatnya berjerawat seperti wax atau gel.
Pomade sendiri tahan lebih lama jika dibandingkan dengan gel atau wax. Dengan sekali pemakaian pomade dapat bertahan selama empat sampai lima hari bahkan sampai seminggu, terutama untuk pomade berbahan dasar minyak. Sedangkan gel dan wax hanya bertahan satu sampai dua hari. Pomade berbahan dasar minyak juga dapat bertahan jika terkena air, namun ketahanannya akan berkurang setiap terkena air.
Harga pomade jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan gel atau wax yang berharga kisaran Rp 10 ribu sampai Rp 40 ribu tergantung besar kecil dan merek. Namun baik Fajrian dan Demosa lebih memilih untuk terus menggunakan pomade dibandingkan wax dan gel.
Ada juga yang merasa tidak ingin menggunakan pomade karena merasa terlalu mahal seperti Aldi Prima Putra (22). “Mahal harganya, saya lebih memilih pakai wax karena lebih murah. Menurut saya sama-sama saja yang penting bisa membuat rambut rapi,” kata Aldi memberikan pendapat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment