Halo, bagaimana kabarnya? semoga baik-baik saja ya. Oke kali ini ini Rini ingin membagikan hal yang berhubungan dengan mendirikan usaha potong rambut atau salon. Membuat sebuah usaha pasti ada latar belakang dan konsep, namun yang membedakan apakah konsep tersebut matang atau tidak. Mendirikan usaha salon potong rambut juga harus memliki dasar latar belakang dan konsep yang kuat dengan cara melihat pasar disekeliling kita dengan baik dan benar.
Jika sebuah usaha salon kecantikan dikelola dengan baik dan benar maka hasilnya juga akan sesuai dengan keinginan sang pengusaha. Namun sebaliknya apabila salon kecantikan tersebut dikelola asal-asalan maka hasilnya juga tidak maksimal bahkan bisa jadi malah membuat bangkrut sahabat Rini karena terbelit hutang. Banyak sekali usaha bisnis salon kecantikan yang berdiri, namun dengan perkembangan jaman dan persaingan pasar beberapa dari salon tersebut bangkrut.
Ada beberapa salon yang beranjak sukses malahan macet setelah dikenal banyak orang. Ada juga yang hanya sukses di generasi pertama tidak sampai di generasi selanjutnya. Semua kegagalan tersebut kurangnya perhatian dan manajemen yang profesional dari segala segi.
dalam 5 tahun pertama adalah masa-masa kritis dalam sebuah usaha tidak lain dalam dunia salon kecantikan. Pada umumnya 30-50 persen usaha bisnis salon gagal setelah 2 tahun pertama berjalan. ada banyak faktor penyebab salah satunya mungkin sahabat Rini memang sudah mahir dalam memotong rambut dan memiliki pengalaman bertahun-tahun, namun ketika membuka sendiri bisnis salon kecantikan ini mengalami kesulitan dalam mengatur manajemen usaha salon anda.
Pertanyaan utama sekarang kenapa usaha salon sahabat Rini bisa macet, mengalami kebuntuan, atau bahkan menambah hutang? Ini bisa jadi karena sahabat Rini mengabaikan prinsip dasar dalam manajemen usaha. Apalagi jika usaha salon sahabat Rini dikerjakan sendiri.
Dapat disimpulkan bahwa kegagalan dalam usaha potong rambut dan salon kecantikan adalah lemahnya serta ketidakaturan menerapkan sebuah menejemen sember daya yang ada. Contoh untuk SDM sumber daya manusia yang tidak disiplin dalam menjalankan pekerjaannya dalam mengelola pasar, mengelola keuangan, dll.
SDM juga berkaitan ketika mencari karyawan baru, jangan mempekerjakan karyawan yang tidak dapat diatur dan berkembang. Carilah yang setidaknya ingin patuh terhadap kita dan bekerja keras, ingin selalu belajar dan yang terutama adalah jujur.
Jika sebuah usaha salon kecantikan dikelola dengan baik dan benar maka hasilnya juga akan sesuai dengan keinginan sang pengusaha. Namun sebaliknya apabila salon kecantikan tersebut dikelola asal-asalan maka hasilnya juga tidak maksimal bahkan bisa jadi malah membuat bangkrut sahabat Rini karena terbelit hutang. Banyak sekali usaha bisnis salon kecantikan yang berdiri, namun dengan perkembangan jaman dan persaingan pasar beberapa dari salon tersebut bangkrut.
Ada beberapa salon yang beranjak sukses malahan macet setelah dikenal banyak orang. Ada juga yang hanya sukses di generasi pertama tidak sampai di generasi selanjutnya. Semua kegagalan tersebut kurangnya perhatian dan manajemen yang profesional dari segala segi.
dalam 5 tahun pertama adalah masa-masa kritis dalam sebuah usaha tidak lain dalam dunia salon kecantikan. Pada umumnya 30-50 persen usaha bisnis salon gagal setelah 2 tahun pertama berjalan. ada banyak faktor penyebab salah satunya mungkin sahabat Rini memang sudah mahir dalam memotong rambut dan memiliki pengalaman bertahun-tahun, namun ketika membuka sendiri bisnis salon kecantikan ini mengalami kesulitan dalam mengatur manajemen usaha salon anda.
Pertanyaan utama sekarang kenapa usaha salon sahabat Rini bisa macet, mengalami kebuntuan, atau bahkan menambah hutang? Ini bisa jadi karena sahabat Rini mengabaikan prinsip dasar dalam manajemen usaha. Apalagi jika usaha salon sahabat Rini dikerjakan sendiri.
Ciri Kegagalan Usaha Salon
- Pelanggan tidak puas
- Pelanggan tidak datang kembali
- Keuangan tidak berimbang antara pemasukan dan pengeluaran
- Mengalami penurunan pelanggan dari waktu-ke waktu
Penyebab Usaha Salon Macet
- Manajemen barang keluar masuk yang tidak diperhatikan
- Manajemen keuangan yang tidak berimbang
- Tidak memiliki kartu pelanggan
- Harga yang terlalu tinggi dari pasaran setempat
- Desain ruangan yang acak-acakan
- Kebersihan ruangan yang tidak dijaga
- Keramahan dalam melayani
- Waktu / jam buka dan tutup yang tidak teratur
- Jenis layanan salon kurang beragam / Hanya melayani potong rambut saja
Dapat disimpulkan bahwa kegagalan dalam usaha potong rambut dan salon kecantikan adalah lemahnya serta ketidakaturan menerapkan sebuah menejemen sember daya yang ada. Contoh untuk SDM sumber daya manusia yang tidak disiplin dalam menjalankan pekerjaannya dalam mengelola pasar, mengelola keuangan, dll.
SDM juga berkaitan ketika mencari karyawan baru, jangan mempekerjakan karyawan yang tidak dapat diatur dan berkembang. Carilah yang setidaknya ingin patuh terhadap kita dan bekerja keras, ingin selalu belajar dan yang terutama adalah jujur.
No comments:
Post a Comment