SALON UNIVERSITY adalah satu-satunya Pusat Belajar, Kursus dan Pelatihan Salon di Indonesia. Para siswa bukan hanya akan belajar teknik memotong rambut saja tapi juga belajar bagaimana menjadi tenaga yang berkualitas dan profesional serta belajar cara mengelola usaha Salon. Sehingga setelah lulus, siswa sudah siap untuk mandiri bekerja dan bahkan memiliki usaha Salon sendiri.
WELCOME TO SALON UNIVERSITY
Thursday, December 1, 2011
SALON UNIVERSITY, 20 Cara Cerdas Berbisnis Spa
20 Cara Cerdas Berbisnis Spa
NADIA FELICIA
Karyawan menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan dalam membangun bisnis spa.
KOMPAS.com - Perawatan spa kian digemari. Apalagi spa di Indonesia yang memiliki latar belakang budaya dan tradisi, serta bahan alami. Inilah sebabnya spa Indonesia hadir sebagai perawatan kecantikan yang khas, unik, dengan berbagai khasiat.
Lantaran perawatan spa banyak disukai, tak mengherankan jika bisnis spa terus berkembang. Jika ingin menjalankan bisnis spa, jangan asal sekadar mengikuti tren terkini. Anda juga perlu memelajari kiat berbisnis spa. Saran dari Wulan Tilaar Widarto, dipl. Cidesco, Director Martha Tilaar Spa boleh menjadi panduannya.
Dalam rangkaian kegiatan Martha Tilaar Beautifying Indonesia Conference, di Bandung, 7-8 Oktober 2011, Wulan berbagi ilmu dan rahasia sukses berbisnis spa. "Saya menyampaikan 20 smart ways to market your spa, kepada sekitar 100 peserta seminar, yang kebanyakan adalah penggemar spa, dan 10 sampai 15 orang di antaranya adalah pemilik spa. Mereka antusias mendengarkan dan mencatat. Hal-hal yang disampaikan juga lebih bersifat teknis dan praktis," tutur Wulan seusai seminar, di Hotel Grand Preanger, Bandung, Jumat (7/10/2011) lalu.
Dari 20 kiat sukses berbisnis spa, Wulan menyebutkan ada lima faktor penting yang harus diperhatikan saat memberikan layanan spa. Di antaranya kualitas perawatan, mekanisne pemasaran, mengelola sumber daya manusia atau karyawan, cara menggaet pelanggan, dan keterampilan si pemilik spa yang perlu terus ditingkatkan.
Wulan menjelaskan, konsep spa harus memanjakan lima panca indera. Selain itu, sebarkan informasi dengan menggunakan fasilitas yang ada untuk promosi. Bekerjasama dengan jaringan lain, seperti e-marketing, e-couponseperti Deal Keren misalnya, ini patut dicoba.
Menurut Wulan, bisnis spa juga perlu menetapkan target. Dalam hal ini berikan target kepada terapis. "Bisnis bukan hanya uang tetapi juga karyawan. Untuk mendapatkan omzet, karyawan juga perlu diberikan target. Untuk memberikan target pada terapis, ada caranya. Terapis harus memiliki bahasa tubuh yang benar, dan mendapatkan pengetahuan tentang produk dan perawatan dengan baik," jelas Wulan.
Saat berbagi pengalamannya menjalankan bisnis spa, Wulan banyak menekankan peran karyawan. Staf Anda harus bisa menarik pelanggan, katanya. "Jangan hanya membuang waktu untuk menerangkan produk tapi tidak bisa menutupnya dengan transaksi. Karyawan harus bisa mendorong orang untuk melakukan perawatan, jika perlu langsung ditanyakan kapan bisa melakukan perawatan spa. Ada cara menarik pelanggan, namun tidak dengan cara yang kasar," tuturnya.
Meski karyawan punya pengaruh besar dalam keberhasilan bisnis spa, peran pemilik spa juga tak kalah penting. "Pemilik spa harus terus update dengan berbagai keterampilan dan tren terkini. Dengan begitu pemilik spa bisa mengembangkan inovasi perawatan spa miliknya.Caranya, ikuti berbagai kegiatan untuk menambah ilmu, pengetahuan, dan keterampilan," tambahnya.
Jika dirangkumkan, 20 cara cerdas berbisnis spa ala Martha Tilaar Spa terdiri dari:
1. Memanjakan lima indera.
2. Membuka celah promosi.
3. Menetapkan target untuk staf.
4. Memberikan penawaran khusus.
5. Membangun jaringan.
6. Melakukan inovasi spa.
7. Menjadi pemilik spa yang proaktif.
8. Memberikan apresiasi kepada pelanggan dengan hadiah.
9. Melakukan penyesuaian dan inovasi menu perawatan spa.
10. Kreatif melakukan inovasi.
11. Terlibat langsung menjalankan bisnis.
12. Mengikuti tren terkini.
13. Konsultasi juga penting.
14. Mengadakan workshop.
15. Mau mendengarkan kebutuhan tamu.
16. Berikan bukti bukan janji.
17. Perhatikan strategi pricing.
18. Memasarkan diri sendiri bagian dari membangun imej.
19. Membangun kerjasama tim.
20. Memperkuat bisnis dengan ilmu dan pengetahuan. Selalu mengembangkan diri dengan menambah ilmu dan keterampilan.
Menjadi Pengusaha Pemula dalam Bisnis SPA Indonesia
OPINI | 08 November 2011 | 10:18 Dibaca: 944 Komentar: 2 1 inspiratif
Ketika trend bisnis spa mulai memasuki Indonesia pada tahun 1988, banyak pengusaha berlomba-lomba memulai usaha ini, tetapi dalam sekejap saja ada yang tenggelam tetapi ada sebagian pengusaha masih dapat bertahan sampai saat ini. Apakah berarti saat ini bisnis spa sudah mengalami kejenuhan atau bukan bisnis yang baik? Apakah bisnis ini masihakan menguntungkan dan mendatangkan kekayaan bagi pemilik bisnis spa? Sebagai seorang pebisnis pemula saya yakin ada banyak pertanyaan tentang peluang bisnis spa di masa sekarang ketika krisis keuangan melanda hampir separuh dunia.
Sebelum anda melakukan investasi pada bisnis ini ada beberapa paradigma berpikir yang perlu anda ketahui dan miliki sebagai pebisnis pemula sehingga anda tidak terperangkap pada pola dan investasi yang salah. Pola pikir dan cara andamemandang dunia bisnis perlu direvisi dan diperbaharui dalam diri anda agar pikiran anda dapat menyaring, membingkai dan menangkap seluruh kejadian dalam pengalaman hidup dengan tepat dan dengan pola berpikir/paradigma yang baru. Perbedaan pola pikir akan melahirkan tindakan dan hasil yang berbeda. Jadi tindakan yang berbeda bagi seorang pebisnis didapat pola pikir yang berbeda yaitu pola pikir ….seorang jutawan.
1. Uang dan kekayaan. Uang dapat dihasilkan bukan hanya dari kerja keras tetapi juga dari gagasan dan pikiran yang kreatif. Jika orang bekerja hanya menggunakan ototnya maka ia akan dihargai beberapa rupiah saja perjam/hari/bulan. Tetapi orang yang bekerja dengan menggunakan pikirannya dan gagasannya, makakekayaannya tidak akan terbatas. Bisnis spa termasuk yang manakah? Menggunakan otot atau menggunakan pikiran? Hal ini perlu anda ketahui agar anda dapat merancang pemasukan dan kekayaan yang akan anda ciptakan. Jika ada mitos yang menyatakan bahwa uang bukanlah segalanya atau uang membuat anda menjauh dari agama dan berubah (menjadi orang jahat dan tamak) maka yang benar segalanya adalah uang, tanpa uang anda tidak dapat memaksimalkan nilai-nilai penting dalam hidup dan untuk keluarga anda. Dan jika anda memiliki uang maka anda dapat melakukan kegiatan2 keagamaan yang anda inginkan dan jika jiwa sosial anda tinggi maka anda dapat membantu orang lain untuk berkarya dan menyadari bahwa uang hanyalah titipan Tuhan yang anda dapatkan untuk orang lain. Kenyataannya orang-orang kaya dapat berbuat lebih banyak dengan kemampuan materi mereka dalam membantu orang lain.
2. Panutan (meniru). Bisnis spa dapat dikategorikan menggunakan kedua-duanya yaitu otot dan pikiran. Menggunakan otot sebab yang dijual adalah pelayanan jasa perawatan dimana setiap terapis harus menggunakan seluruh tenaga dan kemampuannya (otot) untuk melakukan perawatan yang diinginkan seorang pelanggan. Bagaimana dengan pikiran dan gagasan? Seorang pengusaha spa dapat menggunakan seluruh ide-ide kreatif untuk mendesain mulai dari konsep spa yang diinginkan, jenis perawatan yang akan dijual, produk yang digunakan dan dijual untuk menambah pemasukan dll. Sebuah konsep yang kreatif dan imajiner dapat menjadikan tempat usaha anda menjadi surga buat para pelanggan sehingga mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi setiap pelanggan yang membuat mereka betah dan akan datang lagi dan lagi ketempat anda.Bagaimana mendesain spa yang tepat sehingga bisnis ini dapat berhasil? Menurut Adam Khoo (Secrets of Self – Made Millionaires) cara pertama yang paling jitu dalam melakukan investasi yang tepat adalah dengan cara meniru. Meniru suatu bisnis menurut Adam Khoo adalah suatu teknik untuk menemukan panutan bisnis yang terbaik dibidangnya. Kemudian yang terpenting lagi adalah menyaring sikap bisnis dan mental serta strategi yang berhasil membuat tokoh panutan tersebut berhasil. Meniru bukan berarti mencontek semua apa yang ada dan tanpa ide-ide kreatif yang baru. Meniru yang dimaksud oleh Adam Kho adalah menciptakan suatu bisnis yang sudah pernah ada dan maju sehingga sebagai pemula meniru akan memudahkan anda untuk menjadi maju, tetapi jika anda ingin lebih kreatif maka tambahkanlah ide-ide kreatif anda dalam bisnis tersebut. Dengan menerapkan sikap dan mental serta strategi yang digunakan oleh tokoh panutan tersebut maka anda akan mencapai hasil yang sama fenomenalnya dan bahkan bisa lebih baik lagi. Seorang panutan mungkin menemukan keberhasilannya setelah 10 tahun atau bahkan lebih dalam menemukan rumus keberhasilannya sedangkan anda bisa mempercepat langkah keberhasilan tersebut dengan meneladani pola dan konsepkerjanya. Sebagian besar orang-orang yang sukses memanfaatkan kekuatanmeniru untuk mencapai keberhasilan dari pada mencoba hal-hal baru yang tidak lebih baik. Dalam bisnis spa contoh utama yang menjadi panutan bagi saya adalah kedua pakar dan sekaligus Ibu yang bijaksana yang sudah memulai bisnis ini sejak lebih 20 tahun lalu. Mereka memulainya dari usaha salon kecil. Ibu Mooryati Sudibyo dengan Tamansari Royal Heritagenya telah mendapat pengakuan dunia dengan dibukanya cabang-cabang spa tersebut di beberapa kota besar dunia. Martha Tilaar Day Spa tidak ketinggalan pula dengan mendapat penghargaandalam Summit Spa Asia di Thayland pada tahun 2006. Memiliki berbagai cabang di kota-kota besar di Indonesia dan di dunia dengan menggunakan label yang sama Ibu Mooryati telah menciptakan produk-produk bermutu yang dapat digunakan oleh seluruh spa yang ada di Indonesia dan di dunia. Ibu Martha Tilaarjuga telah melahirkan produk spa dengan label Dewi Sri Spa yang juga bersaing di pasar lokal Indonesia dan dunia. Masing-masing mempunyai keunggulan yang unik yang menjadi ciri khas kedua label tersebut. Banyak para pemula yang mencontohkedua pakar tersebut diatas setelah melihat bahwa peluang bisnis spa tetap menjanjikan keuntungan yang mengagumkan terutama bagi pebisnis pemula yang senang dengan dunia spa dan para ibu rumah tangga yang mempunyai keinginan untuk berwirausaha dan berkarya sambil tetap dekat dan menjaga keluarganya.
3. Mitos. Bahwa wanita bekerja akan melupakan keluarganya. Dalam kenyataannya kebanyakan wanita yang bekerja tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Kemampuan suami yang sangat terbatas untuk menghidupi dan mencukupi kebutuhan keluarga telah menjadi mendorong utamapara isteri untuk bekerja dan dalam kenyataannya penghasilan para isteri akan sangat membantu pemenuhan kebutuhan para anggota keluarga. Para wanita dan isteri yang bekerja yang memberikan sebagian besar penghasilannya bagi keluarga juga akan mendapat penghargaan (respect) baik dari keluarga, masyarakat, suami maupun dari anak2nya. Hal ini akan sangat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan penampilan mereka sehari-hari. Peningkatan penghasilan mereka secara otomatis juga akan meningkatkan keterampilan mereka dalam bekerja dan berusaha. Selain menjadi terampil maka mereka akan menjadi panutan yang baik bagi anggota keluarga yang lain dan menjadi motivator bagi anak-anaknya. Mitos yang lain bahwa pengusaha spa adalah dunia para wanita. Kenyataannya didunia pemilik spa lebih di dominasi kaum pria. Mengapa demikian? Ternyata kaum pria lebih mengetahui apa yang diinginkan pelanggan ketika datang kesuatu tempat spa. Kebanyakan dari pelanggan adalah para pekerja dan eksekutif maka sebagai seorang pekerja pria lebih banyak mengetahui tentang kebutuhan akan pelayanan spa. Dunia pria malah lebih akrab dengan dunia spa dikarenakan kultur dan budaya pleasure (mencari kesenangan dan kenikmatan) bagi pria lebih di toleransi dibandingkan dengan wanita. Hal ini dapat dilihat dengan berkembangnya berbagai spa khusus pria di negara-negara seperti Jepang, China, Taiwan, German, Perancis, dan negara2 Arab dan Mesir. Tak ketinggalan Indonesia, Malaysia, Thailand, Piliphina dan Singapore juga sudah memiliki spa khusus pria. Dengan berkembangnya istilah Pria metrosexual yaitu pria dengan gaya hidup (life style) yang dikategorikan lebih merawat tubuh dan memperhatikan penampilannya maka melakukan perawatan tubuh di spa adalah merupakan salah satu cara atau gaya hidup mereka.
4. Planning bisnis spa(merencanakan).
•?Dalam merencanakan bisnis spa ini anda harus mempunyai target tentang siapa pelanggan anda, mulai dari strata status ekonomi, sampai dengan jenis kelamin, usia/kedewasaan, Dengan data dan informasi yang ada, anda dapat menentukan dan mendesain tema dan pola pelayanan yang akan diberikan kepada pelanggan. Dari tema dan pola yang ada besaran budget dapat ditentukan mulai dari tempat lokasi, interior, eksterior, dan produk yang akan digunakan. Semakin besar anggaran yang tersedia membuat anda lebih fleksibel dalam mendesain dan menentukan jenis pelayanan yang disiapkan.
•?Tempat atau lokasi yang dipilih sebaiknya dekat dengan perumahan dan memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, mudah dijangkau baik oleh kendaraan pribadi maupun oleh kendaraan umum (akses transportasi mudah), tidak terhalang oleh pedagang kakilima, dan berbagai iklan atau baliho promosi lainnya agar tempat mudah dikenali dan mudah ditemukan oleh setiap orang yang melintasi tempat usaha anda.
•?Perencanaan marketing dapat dilakukan sejak awal berdirinya usaha dengan cara membangun network atau jaringan kerja dengan berbagai perusahaan yang membutuhkan pelayanan jasa spa. Misalnya, perbankan, perhotelan, ticketing atau travel, dan biro perjalanan wisata dengan cara memberikan informasi melalui brosur dan stiker yang dibagikan dan ditempelkan di berbagai tempat yang dapat dilihat dengan mudah. Informasi tentang daya tampung dan fasilitas yang tersedia dan harga layanan dapat ditulis dalam brosur sehingga memudahkan pelanggan untuk menentukan pilihan.
•?Follow up dilakukan secara kontinu dengan cara memberikan informasi mengenai pelayanan, fasilitas, dan produk yang digunakan melalui iklan baik lewat media cetak, radio, atau televisi (elektronik). Layanan sms dan email serta penggunaan website juga sangat membantu dalam memberikan informasi terbaru tentang pelayanan yang ada di tempat usaha anda.
•?Feed back dapat dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada setiap pelanggan yang sudah melakukan perawatan di tempat usaha anda. Parameter yang ditanyakan misalnya: tingkat kepuasan pelanggan terhadap terapist, pelayanan atau treatment, dan situasi spa (environment). Feedback juga berfungsi sebagai alat control pengusaha terhadap pelayanan yang diberikan oleh terapis dan staff anda.
•?Upgrade skills para terapist dapat di rencanakan secara berkala dan dilakukan secara bertahap dan kontinu sehingga kemampuan terapist dapat berkembangsesuai dengan perkembangan dunia usaha spa. Upgrade itu meliputi kemampuan dasar spa terapist, kemampuan berkomunikasi, pengetahuan umum dan khusus tentang dunia spa dan kemampuan marketing terapissehingga setiap terapis mampu melayani pelanggan semaksimal mungkin dan secerdas mungkin.
•?Sistem reward : Reward kepada pelanggan dapat diberikan berupa voucer potongan harga atau gift voucher yang dapat digunakan kembali untuk pelayanan pada kedatangan berikutnya. Gift Voucher ini fungsinya untuk mengundang pelanggan anda untuk datang kembali dan merasa diperhatikan dengan baik. Sebaiknya tidak menggunakan diskon karena akan menurunkan pendapatan tetapi tidak dapat meningkatkan keuntungan yang besar.
untuk Informasi dan Konsultasi Usaha SPA Indonesia silahkan unduh di www.thesecretsspa.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment